
Insiderindo.com–Puluhan orang tewas dan ribuan lainnya terluka di Lebanon akibat dua gelombang ledakan perangkat komunikasi nirkabel sejak Selasa, 18 September 2024.
Mengutip Reuters Menteri Kesehatan Lebanon, Firas Al-Abiad mengungkapkan pristiwa ini telah menyebabkan 32 orang meninggal dan ribuan lainnya terluka dalam 2 gelombang insiden tersebut.
Pada gelompang pertama, ribuan Pager meledak di ibu kota Beirut dan beberapa kota lainnya yang menewaskan 12 orang. Terdapat dya orang anak-anak yang meninggal dalam insiden itu sementara 2.800 lainnya terluka.
Ledakan kedua pada Rabu 19 September menewaskan 20 orang dan melukai 450 orang lainnya akibat ledakan radio genggam atau walkie talkie.
Menteri Kesehatan mengungkapkan ratusan dokter dikerahkan untuk memberikan pertolongan kepada korban ledakan tersebut.
Sementara itu beberapa negara Arab menawarkan bantuan medis ke Lebanon pasca insiden tersebut.
Israel Sebagai Dalang
Kedua insiden ini merupakan pristiwa yang paling mencekam sejak pertempuran antara Hizbullah dan Israel sejak setahun lalu.
Kelompok Hizbullah menuduh Israel atas 2 gelombang serangan yang menyerang wilayah Beirut dan sejumlah wilayah lainnya.
Sebelum ledakan itu terjadi Kabinet Keamanan Israel mengumumkan agar Hizbullah menghentikan serangan di wilayah Utara Lebanon.
Tujuannya agar membuka peluang kembalinya penduduk yang dalam pengungsian dalam keadaan aman.
Hizbullah murka serta bersumpah untuk melakukan pembalasan atas insiden itu.
Sementara itu Israel belum berkomentar mengenai ledakan tersebut.
Namun sumber keamanan membeberkan agen mata-mata Israel, bertanggung jawab atas insiden tersebut.
Seorang pejabat Hizbullah menjelaskan tindakan Israel merupakan pelanggaran keamanan dalam sejarah kelompok tersebut.
+ There are no comments
Add yours